Kami memberi bantuan dengan menyediakan bahan-bahan tesis gratis yang berguna untuk menambah referensi anda dalam penyusunan tesis. Tesis yang kami sediakan yaitu mengenai masalah pemerintahan, pembangunan daerah, kemasyarakatan, serta managemen

Cara bertranksaksi :

1. SMS, judul yang anda pilih pada Daftar Judul Tesis dan alamat email anda untuk pengiriman file

2. kirim/transfer biaya tesis (Rp. 120.000,-*) ke :

3. SMS lagi bahwa anda telah melakukan transfer

4. kemudian kami cek ke rekening dan segera mengirimkan email berisi tesis pesanan anda


Harganya sama halnya bila anda mencopynya dalam bentuk kertas di perpustakaan, tapi kelebihannya kami menyediakan dalam bentuk file word dan pdf, sehingga mempermudah anda dalam membaca di komputer atau di laptop.

Terima kasih telah menjadikan tesis tersebut sebagai bahan referensi bukan sebagai bahan jiplakan. kami tidak mendukung plagiat, bahan tersebut disediakan sebagai referensi dalam penulisan tugas akhir, bila anda merasa keberatan karyanya kami tampilkan dan menjadi bahan referensi bagi para peneliti lainnya, bisa kami hapus dari daftar ini, silahkan hubungi ke alamat email

*biaya tsb hanya sebagai pengganti biaya maintenance weblog, pencarian bahan, operasional pulsa dan connecting internet

Friday, February 29, 2008

19. ANALISIS KINERJA PDAM “TIRTA MUSI” KABUPATEN REJANG LEBONG

Latar Belakang

Otonomi Daerah menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Otonomi Daerah tersebut seharusnya diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah, (Mardiasmo, 2000: 45).

Ciri utama suatu Daerah Otonom mampu berotonomi terletak pada kemampuan keuangan daerah. Artinya, Daerah Otonom harus memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri, mengelola dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup memadai untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerahnya, (Koswara, 2000: 50).

Dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah Pasal 79 disebutkan bahwa salah satu sumber PAD adalah Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. Salah satu perusahaan milik daerah adalah PDAM. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Rejang Lebong selama lima tahun terakhir tidak ada, karena selalu mengalami kerugian. Permasalahan yang perlu dikaji lebih lanjut adalah menganalisis bagaimana kinerja PDAM Kabupaten Rejang Lebong. Sebagai gambaran dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.1 Pendapatan, Biaya dan Kerugian

PDAM “Tirta Musi” Kabupaten Rejang Lebong, 1995-1999

Tahun

Pendapatan

(Rp)

Biaya

(Rp)

Kerugian

(Rp)

1995

1996

1997

1998

1999

828.805.815,00

1.173.992.846,00

1.407.951.815,00

1.655.935.825,00

1.579.948.320,00

1.581.178.062,98

1.796.241.202,00

2.258.740.623,38

2.540.889.015,44

2.790.044.788,45

752.372.247,98

622.248.356,00

850.788.808,38

884.953.190,44

1.210.096.468,45

Sumber: PDAM Kabupaten Rejang Lebong, Laporan Laba Rugi, 1995-1999.

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Rejang Lebong dari tahun ke tahun mengalami kerugian yang cukup besar sehingga tidak ada kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan terutama meliputi bidang keuangan, Operasional dan administrasi. Permasalahan yang dihadapi adalah lemahnya manajemen keuangan, tingkat pelayanan yang rendah, tingginya tingkat kebocoran, serta hasil temuan dari Instansi Pemeriksa tidak ditindaklanjuti.

Sehubungan dengan latar belakang tersebut, maka yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja PDAM Kabupaten Rejang Lebong selama periode tahun 1995-1999, dengan mengacu pada pedoman penilaian kinerja yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kepmendagri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum.

1.2 Keaslian Penelitian

Sebagai perusahaan milik pemerintah daerah, maka keberadaan dan kegiatan Badan Usaha Milik Daerah dihadapkan pada dua tuntutan, yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan berorientasi sosial dan memberikan kontribusi terhadap pembiayaan pembangunan. Dalam memenuhi kedua tuntutan tersebut selalu menjadi sorotan penilaian baik masyarakat maupun pihak internal pemerintah, sehingga banyak pihak tertarik untuk melakukan penelitian menyangkut kinerja perusahaan tersebut.

Whittington dan Tippet (1999) menggunakan dua data berupa neraca yang dipublikasikan dari 111 perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek London. Pengujian dilakukan dengan Dckey Fuller dengan data runtut waktu dari tahun 1978-1990 terhadap variabel akuntansi yang meliputi: 1) Current Liabilities, 2) Total Asset, 3) Liquid Assets, 4) Curren Assets, 5) Stocks, dan 6) Total Liabilities, serta rasio-rasio keuangan yang meliputi 1) Liquidity Ratio, 2) Current Assets Ratio, 3) Stock Ratio, dan 4) Debt Ratio. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa keenam variabel akuntansi dan empat rasio tersebut tidak stasioner, sedangkan untuk pembilang dan penyebut pada keempat rasio tersebut tidak ko-integrasi.

Moeljo, (1997) telah melakukan penelitian mengenai kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Dati II Surabaya periode tahun 1993-1996 dengan tujuan untuk mengetahui kinerja PDAM secara umum dan untuk mengetahui kinerja keuangan PDAM berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900-327 Tahun 1994 tentang pedoman dan Pemantauan Kinerja Keuangan PDAM. Kesimpulan yang diperoleh adalah kinerja keuangan PDAM Kotamadya Dati II Surabaya selama periode 1993-1996 semakin membaik. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan pada kapasitas produksi, tingkat pelayanan, penjualan air, pendapatan usaha dan jumlah pelanggan. Tingkat kesehatan PDAM pada tahun 1993, 1995, 1996 menunjukkan kinerja sehat (S), sedangkan pada tahun 1994 menunjukkan kinerja yang sehat sekali (SS).

Kusuma, (1999) menguji kinerja keuangan dan karekteristik perusahaan multinasional dan domestik di Amerika Serikat dengan memperhatikan hasil studi Cheng dkk (1994). Hasil empiris menunjukkan bahwa kinerja berbasis pasar sesuai resiko perusahaan multinasional lebih baik dari pada perusahaan domestik. Quick ratio ternyata lebih tinggi untuk perusahaan domestik dari pada perusahaan multinasional. Leverage ratio secara signifikan tidak berbeda untuk perusahaan multinasional dan domestik. Penerimaan atas aset, market-to-book ratio, rasio pembayaran dividen, price earning ratio, dan rasio kapitalisasi ternyata lebih tinggi untuk perusahaan multinasional.

Engko, (1999) telah melakukan penelitian mengenai kinerja finansial Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sorong periode tahun 1994-1998, dengan menganalisis pengelolaannya, kemungkinan pengembangan dan menghitung common size, indeks, efektifitas, rentabilitas, likuiditas dan solvabilita. Kesimpulan yang diperoleh adalah common size dan neraca indeks menunjukkan jumlah aktiva pada tahun 1994-1998 cukup baik, kinerja keuangan pada tahun 1994-1998 kurang sehat, dan secara operasional belum berhasil.

Rahmawati, (2001) telah melakukan penelitian tentang kinerja PDAM “Delta Tirta” dan faktor-faktor yang mempengaruhinya studi kasus di Kabupaten Sidoarjo tahun 1990-1999, dengan mengukur kinerja keuangannya, operasional, administrasi dan menganalisis elastisitas PDRB perkapita riil terhadap laba riil PDAM. Kesimpulan yang diperoleh adalah menunjukkan kinerja PDAM “Delta Tirta” Kabupaten Sidoarjo selama sepuluh tahun, tingkat keberhasilanya mempunyai nilai “cukup” kecuali tahun 1993 dan 1995 mempunyai nilai “baik”. Elastisitas laba riil PDAM terhadap PDRB perkapita riil > 1 atau sangat elastis.

Hasil penelitian tersebut tidak berlaku umum dalam pengertian, bahwa kesimpulan yang diperoleh melalui penelitian tersebut tidak dapat digunakan untuk menjelaskan kinerja PDAM “Tirta Musi” Kabupaten Rejang Lebong. Dalam penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian terdahulu, yaitu: objek yang diteliti dan lokasi penelitian.

No comments: